PEKANBARU, LIPO – Proyek JTTS (Jalan Tol Trans-Sumatera) merupakan salah satu proyek strategis nasional dengan konektivitas tinggi. Pemerintah memberi amanat kepada PT Hutama Karya untuk membangun dan mengembangkan Jalan Tol Trans-Sumatera.
Jalan tol ini akan menghubungkan Lampung dan Aceh melalui 24 ruas jalan berbeda yang panjang keseluruhannya mencapai 2.704 km dan akan beroperasi penuh pada 2024.
Proyek JTTS dibangun dengan tujuan membuka sentra-sentra ekonomi baru yang dapat terbangun dari kawasan industri serta mampu menjadi akses utama dalam menghubungkan berbagai provinsi di pulau Sumatera.
Salah satu upaya HKi dalam melakukan percepatan pembangunan proyek JTTS adalah dengan turut melibatkan pelaku usaha lokal yang memahami situasi lokasi proyek yang dibangun.
Keterlibatan mitra-mitra pendukung PT Hutama Karya (HK) dan PT. Hutama Karya Infrastruktur (HKI) tentu adalah pihak yang memiliki komitmen, profesional, dan integritas. Tidak sedikit peran serta putra putri terbaik Provinsi Riau tergabung dalam penyelesaian ruas jalan tol yang ada di wilayah Provinsi Riau baik itu pelaksanaan konstruksi di seksi Pekanbaru-Bangkinang dan Bangkinang-Pangkalan serta pemeliharaan pada ruas yang telah beroperasi seperti ruas Pekanbaru-Dumai.
Hal ini menjadi pertimbangan yang penting untuk masyarakat Sumatera, khususnya masyarakat Riau, agar dapat merasakan manfaat peningkatan ekonomi daerah berupa pemberdayaan dan kesempatan usaha, penciptaan nilai tambah, pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, efisiensi distribusi jalur logistik, serta merangsang pertumbuhan industri secara cepat dan berkesinambungan.
PT Bina Rekayasa Anugrah (BRA) sebagai salah satu mitra strategis HK dan HKI yang turut berpartisipasi dalam pembangunan JTTS, khususnya ruas Pekanbaru-Bangkinang, dalam realisasi pekerjaannya memberdayakan hampir 100% masyarakat lokal, mulai dari aktivitas site clearing, Common Borrow Material (CBM), pemadatan, pekerjaan saluran, perkuatan box traffic, pekerjaan jembatan sampai dengan pekerjaan penanaman rumput dan banyak item pekerjaan lainnya.
Target waktu penyelesaian yang ketat menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan, belum lagi kondisi cuaca yang tak menentu membuat seluruh tim harus membuat innovasi baru terhadap metodologi pelaksanaan pekerjaan agar rencana dan realisasi pekerjaan tetap tercapai.
BRA sebagai perusahaan yang terdiri dari pengusaha dan anggota tim putra-putri daerah Riau berusia +/- 30 tahun yang memiliki semangat tinggi untuk membangun negeri, dengan pembuktian pekerjaan nyata, mendapatkan peluang untuk dapat berpartisipasi secara kompetitif dan transparan pada kesempatan pekerjaan lainnya. Salah satunya di ruas Indrapura-Kisaran dan Proyek Earthwork di Junction Tebing tinggi, Sumatera Utara.
Beruntung bagi BRA ketika mendapatkan kepercayaan dari HK dan HKi untuk mengerjakan proyek-proyek tersebut sehingga dapat banyak pengalaman yang berharga, mulai dari aspek pembiayaan dengan dimudahkannya akses terhadap finansial dengan perbankan, kemudahan bermitra dengan perusahaan lain, dan akses kepemilikan alat berat beserta peralatan penunjang lainnya.
Konsistensi dan komitmen PT. BRA dalam penyelesaian pekerjaan tidak lepas dari arahan dan masukan yang terus diberikan HK dan HKI untuk mencapai target milestone penyelesaian pekerjaan, merupakan kolaborasi teamwork yang memberikan hasil positif untuk kedua belah pihak. Aspek yang tidak kalah penting adalah amanat HKI kepada mitra nya untuk selalu memberdayakan masyarakat sekitar dalam setiap kebutuhan sumber daya manusia untuk menunjang kegiatan pelaksanaan konstruksi.
“Bina Rekayasa Anugrah sangat berterima kasih telah diberikan kesempatan oleh HK dan HKI dalam keterlibatan kami pada JTTS, khususnya Ruas PekBang (Pekanbaru-Bangkinang). HKI telah memberi kami arahan, masukan, membimbing agar bisa menyelesaikan pekerjaan tepat mutu dan tepat waktu. Bina Rekayasa Anugrah juga mengusulkan agar PT HKI memberi kesempatan kepada perusahaan-perusahaan lokal lainnya yang ada di Sumatera, khususnya yang ada di Provinsi Riau mengingat bahwa JTTS sangat besar dari Utara ke Selatan dan memerlukan partisipasi perusahaan lokal sebanyak mungkin, sehingga dapat mencapai target timeline yang ditentukan oleh pemerintah,” kata Muhammad Anugrah selaku Komisaris Utama PT Bina Rekayasa Anugrah, yang juga merupakan kelahiran Pekanbaru, Riau.
“Kami berharap agar pengusaha di Sumatera dan provinsi Riau dapat bergandengan tangan dan saling bergotong royong untuk mensukseskan proyek-proyek JTTS, khususnya di ruas jalan tol yang berada di lingkungan Provinsi Riau, kesempatan yang terbuka ini harus dapat kita manfaatkan tentunya dengan menjunjung tinggi nilai profesionalitas dan integritas untuk dapat bergotong-royong dalam mensukseskan proyek strategis nasional, agar masyarakat segera dapat merasakan peningkatan manfaat secara ekonomi dan menjamin keberlangsungan tenaga kerja.” tambahnya melalui relese tertulis yang dikirimkan ke redaksi liputanoke.com, Senin (30/08/21).
Sumber: https://www.liputanoke.com/read-40210-2021-08-30-profesional-integritas–semangat-juang-kunci-perusahaan-lokal-dalam-mengerjakan-proyek-jtts.html